11 Efek Reaksi Obat Herbal Dalam Proses Pengobatan yang Menunjukan Hasil Baik
Reaksi Obat Herbal – Jangan buru-buru berhenti minum obat herbal jika terjadi reaksi-reaksi tidak nyaman saat minum ramuan herbal karena biasanya itu reaksi yang baik dalam proses pengobatan. Karena pengobatan dengan herbal mengobati langsung ke sumber masalah penyakitnya dan tidak hanya sekedar menghilangkan rasa nyeri atau rasa sakitnya.
Inilah mungkin perbedaan pengobatan dengan herbal dibandingkan pengobatan dengan obat kimiawi/kimia dari kedokteran pada umumnya. Dokter cmeresepkan obat pereda nyeri maka nyeri hilang pasien tenang dan perasaan nyaman inilah yang membuat pasien sembuh.
Namun terbalik dengan pengobatan dengan herbal karena kadang justru muncul rasa/ reaksi tak nyaman saat menjalani pengobatan dengan minum herbal maka membuat penderita / pasien takut/panik padahal pengobatan herbal mengobati ke sumber penyakitnya dengan tanpa efek samping yang membahyakan tubuh. Namun harus diketahui sebelum menjalani pengobatan dengan herbal agar tidak terjadi berhenti minum obat karena mendapati reaksi-reaksi tak nyaman saat menjalani pengobatan.
Kebanyakan orang yang mengonsumsi herbal untuk pertama kalinya, mungkin akan dikejutkan hingga membuat kepanikan tersendiri yang disebabkan oleh efek dan reaksi yang tidak menyenangkan yang dihasilkan dari minum ramuan herbal tersebut Akibatnya, seringkali beberapa orang menyimpulkan bahwa mereka mengalami keracunan.
Mari kita lihat reaksi seperti apa saja yang terjadi saat konsumsi obat herbal yang akan dijelaskan dalam penjelasan berikut.
Reaksi Obat Herbal
Reaksi yang dimaksudkan di atas, biasanya akan muncul dalam bentuk yang berbeda-beda pada tiap orang. Terkadang, pada awal terapi herbal, perut Anda akan terasa seperti dikocok selama satu atau dua hari, pusing, mual, dan sakit perut mungkin menyertainya. Jika Anda mengalaminya, jangan khawatir! Secara umum dikatakan bahwa reaksi ini adalah efek penyesuaian tubuh, dimana tubuh menyesuaikan sistem metabolisme untuk bisa memanfaatkan pengobatan yang diberikan oleh herbal tersebut dan biasanya akan hilang setelah beberapa hari.
Selain efek penyesuaian tersebut, akan ada efek detoksifikasi, dimana tubuh mengeluarkan racun atau zat-zat berbahaya dari dalam tubuh ketika atau setelah menerima pengobatan dengan herbal. Reaksi obat herbal yang mungkin muncul atau terjadi adalah batuk-batuk, pilek, demam, gatal-gatal, banyak mengeluarkan keringat, sering buang air kecil dan besar dan sekali lagi efek tersebut akan berbeda-beda pada tiap orang. Jika Anda merasakan reaksi obat herbal atau efek yang tidak menyenangkan tersebut, ketika atau setelah menggunakan obat herbal, jangan menyerah dan menghentikan pengobatan yang diberikan, itu sama saja dengan menghentikan proses pengobatan dan pemulihan. Jika Anda tidak yakin, konsultasikan dengan ahli herbal Anda dan ikuti petunjuk yang diberikan. Biasanya, ahli herbal akan menganjurkan Anda mengurangi dosis untuk meringankan efek tersebut dan memberikan waktu bagi tubuh untuk menyesuaikan diri dengan bekerjanya obat herbal.
Bagaimana Reaksi Obat Herbal Bekerja?
Seseorang yang memutuskan untuk menggunakan obat herbal sebagai pengobatan harus sabar menunggu hasilnya. Mengapa? Salah satu prinsip kerja herbal adalah reaksi obat herbal yang lambat. Tidak seperti obat kimia yang bisa langsung bereaksi, reaksi obat herbal dan manfaatnya umumnya baru dapat dirasakan setelah beberapa minggu atau beberapa bulan penggunaan. Hal itu disebabkan, senyawa-senyawa berkhasiat di dalam obat herbal membutuhkan waktu untuk menyatu dalam metabolisme tubuh. Berbeda dengan obat kimia yang bekerja dengan cara meredam rasa sakit dan gejalanya, obat herbal bekerja dengan berfokus pada sumber penyebabnya. Artinya, reaksi obat herbal bekerja dengan cara membangun dan memperbaiki keseluruhan sistem tubuh dengan memperbaiki sel dan organ-organ yang rusak. Tak heran, dibutuhkan waktu yang relatif lebih lama untuk merasakan efek reaksi obat herbal dibandingkan jika kita menggunakan obat kimia. Alasan lain, kebanyakan obat herbal yang beredar di pasaran bukan berupa senyawa aktif yang diperoleh dari proses ekstraksi melainkan berasal dari bagian tanaman obat yang diiris, dikeringkan, dan dihancurkan.
Berikut contoh-contoh reaksi Obat herbal / efek bekerjanya obat herbal dalam penyembuhan penyakit yang kadang membuat pasien/penderita panik dan takut bahkan sampai menghentikan pengobatan dengan herbal yang sedang dijalaninya :
✅ Batuk-batuk dan bersin-bersin: terjadi proses pengeluaran racun penyakit lewat dahak dan perbaikan fungsi paru-paru(pernafasan)
✅ Mengantuk: pertanda terjadi proses penyembuhan fungsi hati dan detoksifikasi tubuh.
✅ Gatal-gatal: terjadinya proses/reaksi pembuangan racun lewat kulit tubuh.
✅ Mual dan diare: pertanda terjadinya proses penyembuhan masalah/ gangguan pencernakan.
✅ Pusing kepala (pusing-pusing): proses penyembuhan pencernakan dan gangguan pada kepala.
✅ Demam – suhu badan meningkat/tinggi: Terjadi proses pengikatan virus dan bakteri atau adanya indikasi didalam tubuh terdapat banyak virus atau bakteri.
✅ Pegal-pegal (pegel linu): adanya proses pembuangan racun dan pembersihan zat-zat dalam pembuluh darah.
✅ Basar (beser) atau buang air kecil terus: terjadi proses pembuangan racun lewat air seni/ air kencing.
✅Berkeringat: proses adanya pembuangan racun lewat kulit.
✅ Kejang-kejang: bila terjadi itu pertanda adanya proses penyembuhan pada peradangan ginjal.
✅ Nyeri sendi: terjadi proses penyembuhan rheumatik.
Itulah reaksi obat herbal yang terjadi saat melakukan / menjalani pengobatan secara alamiah/ pengobatan dengan herbal alami. Jika timbul gejala/ rasa tidak nyaman atau menyakitkan/ menyiksa saat menjalani pengobatan dengan herbal maka jarang buru-buru ketakutan dan buru-buru berhenti minum ramuan herbalnya karena pengobatan dengan herbal mengobati ke sumber penyakitnya bukan hanya sekedar menghilangkan rasa sakitnya sehingga kadang malah akan menimbulkan rasa sakit /reaksi tidak nyaman terlebih dahulu.
Sumber :
http://obatherbalmedikal.com/wp/efek-reaksi-obat-herbal
Reaksi Obat Herbal – Jangan buru-buru berhenti minum obat herbal jika terjadi reaksi-reaksi tidak nyaman saat minum ramuan herbal karena biasanya itu reaksi yang baik dalam proses pengobatan. Karena pengobatan dengan herbal mengobati langsung ke sumber masalah penyakitnya dan tidak hanya sekedar menghilangkan rasa nyeri atau rasa sakitnya.
Inilah mungkin perbedaan pengobatan dengan herbal dibandingkan pengobatan dengan obat kimiawi/kimia dari kedokteran pada umumnya. Dokter cmeresepkan obat pereda nyeri maka nyeri hilang pasien tenang dan perasaan nyaman inilah yang membuat pasien sembuh.
Namun terbalik dengan pengobatan dengan herbal karena kadang justru muncul rasa/ reaksi tak nyaman saat menjalani pengobatan dengan minum herbal maka membuat penderita / pasien takut/panik padahal pengobatan herbal mengobati ke sumber penyakitnya dengan tanpa efek samping yang membahyakan tubuh. Namun harus diketahui sebelum menjalani pengobatan dengan herbal agar tidak terjadi berhenti minum obat karena mendapati reaksi-reaksi tak nyaman saat menjalani pengobatan.
Kebanyakan orang yang mengonsumsi herbal untuk pertama kalinya, mungkin akan dikejutkan hingga membuat kepanikan tersendiri yang disebabkan oleh efek dan reaksi yang tidak menyenangkan yang dihasilkan dari minum ramuan herbal tersebut Akibatnya, seringkali beberapa orang menyimpulkan bahwa mereka mengalami keracunan.
Mari kita lihat reaksi seperti apa saja yang terjadi saat konsumsi obat herbal yang akan dijelaskan dalam penjelasan berikut.
Reaksi Obat Herbal
Reaksi yang dimaksudkan di atas, biasanya akan muncul dalam bentuk yang berbeda-beda pada tiap orang. Terkadang, pada awal terapi herbal, perut Anda akan terasa seperti dikocok selama satu atau dua hari, pusing, mual, dan sakit perut mungkin menyertainya. Jika Anda mengalaminya, jangan khawatir! Secara umum dikatakan bahwa reaksi ini adalah efek penyesuaian tubuh, dimana tubuh menyesuaikan sistem metabolisme untuk bisa memanfaatkan pengobatan yang diberikan oleh herbal tersebut dan biasanya akan hilang setelah beberapa hari.
Selain efek penyesuaian tersebut, akan ada efek detoksifikasi, dimana tubuh mengeluarkan racun atau zat-zat berbahaya dari dalam tubuh ketika atau setelah menerima pengobatan dengan herbal. Reaksi obat herbal yang mungkin muncul atau terjadi adalah batuk-batuk, pilek, demam, gatal-gatal, banyak mengeluarkan keringat, sering buang air kecil dan besar dan sekali lagi efek tersebut akan berbeda-beda pada tiap orang. Jika Anda merasakan reaksi obat herbal atau efek yang tidak menyenangkan tersebut, ketika atau setelah menggunakan obat herbal, jangan menyerah dan menghentikan pengobatan yang diberikan, itu sama saja dengan menghentikan proses pengobatan dan pemulihan. Jika Anda tidak yakin, konsultasikan dengan ahli herbal Anda dan ikuti petunjuk yang diberikan. Biasanya, ahli herbal akan menganjurkan Anda mengurangi dosis untuk meringankan efek tersebut dan memberikan waktu bagi tubuh untuk menyesuaikan diri dengan bekerjanya obat herbal.
Bagaimana Reaksi Obat Herbal Bekerja?
Seseorang yang memutuskan untuk menggunakan obat herbal sebagai pengobatan harus sabar menunggu hasilnya. Mengapa? Salah satu prinsip kerja herbal adalah reaksi obat herbal yang lambat. Tidak seperti obat kimia yang bisa langsung bereaksi, reaksi obat herbal dan manfaatnya umumnya baru dapat dirasakan setelah beberapa minggu atau beberapa bulan penggunaan. Hal itu disebabkan, senyawa-senyawa berkhasiat di dalam obat herbal membutuhkan waktu untuk menyatu dalam metabolisme tubuh. Berbeda dengan obat kimia yang bekerja dengan cara meredam rasa sakit dan gejalanya, obat herbal bekerja dengan berfokus pada sumber penyebabnya. Artinya, reaksi obat herbal bekerja dengan cara membangun dan memperbaiki keseluruhan sistem tubuh dengan memperbaiki sel dan organ-organ yang rusak. Tak heran, dibutuhkan waktu yang relatif lebih lama untuk merasakan efek reaksi obat herbal dibandingkan jika kita menggunakan obat kimia. Alasan lain, kebanyakan obat herbal yang beredar di pasaran bukan berupa senyawa aktif yang diperoleh dari proses ekstraksi melainkan berasal dari bagian tanaman obat yang diiris, dikeringkan, dan dihancurkan.
Berikut contoh-contoh reaksi Obat herbal / efek bekerjanya obat herbal dalam penyembuhan penyakit yang kadang membuat pasien/penderita panik dan takut bahkan sampai menghentikan pengobatan dengan herbal yang sedang dijalaninya :
✅ Batuk-batuk dan bersin-bersin: terjadi proses pengeluaran racun penyakit lewat dahak dan perbaikan fungsi paru-paru(pernafasan)
✅ Mengantuk: pertanda terjadi proses penyembuhan fungsi hati dan detoksifikasi tubuh.
✅ Gatal-gatal: terjadinya proses/reaksi pembuangan racun lewat kulit tubuh.
✅ Mual dan diare: pertanda terjadinya proses penyembuhan masalah/ gangguan pencernakan.
✅ Pusing kepala (pusing-pusing): proses penyembuhan pencernakan dan gangguan pada kepala.
✅ Demam – suhu badan meningkat/tinggi: Terjadi proses pengikatan virus dan bakteri atau adanya indikasi didalam tubuh terdapat banyak virus atau bakteri.
✅ Pegal-pegal (pegel linu): adanya proses pembuangan racun dan pembersihan zat-zat dalam pembuluh darah.
✅ Basar (beser) atau buang air kecil terus: terjadi proses pembuangan racun lewat air seni/ air kencing.
✅Berkeringat: proses adanya pembuangan racun lewat kulit.
✅ Kejang-kejang: bila terjadi itu pertanda adanya proses penyembuhan pada peradangan ginjal.
✅ Nyeri sendi: terjadi proses penyembuhan rheumatik.
Itulah reaksi obat herbal yang terjadi saat melakukan / menjalani pengobatan secara alamiah/ pengobatan dengan herbal alami. Jika timbul gejala/ rasa tidak nyaman atau menyakitkan/ menyiksa saat menjalani pengobatan dengan herbal maka jarang buru-buru ketakutan dan buru-buru berhenti minum ramuan herbalnya karena pengobatan dengan herbal mengobati ke sumber penyakitnya bukan hanya sekedar menghilangkan rasa sakitnya sehingga kadang malah akan menimbulkan rasa sakit /reaksi tidak nyaman terlebih dahulu.
Sumber :
http://obatherbalmedikal.com/wp/efek-reaksi-obat-herbal
Channel Telegram : sakinah_group
Grup Whatsapp : https://chat.whatsapp.com/Ku7OJYGN39q4bImKVFkXoa